#PERKARACinta just a moment

  




Halo pembaca setia blog saya yang sepi ini, terima kasih telah konsisten mengikuti perkembangan tulisan blog saya dari tahun ke tahun, saya harap siapapun yang membaca blog saya, jangan lupa meninggalkan jejak komentar! Agar saya dapat mengenal audiens/pembaca blog ini.

  Di malam hari ini saya akan menulis tentang perkara" cinta yang telah saya alami. Umur saya sudah legal untuk membicarakan hal ini. Terkesan sepele, namun meninggalkan banyak jejak baik luka maupun kenangan yang tersisa di hati. Apa yang saya pelajari dari semua pengalaman tersebut adalah bahwa rasa suka, kagum, cinta, dan obsesi adalah hal yang sangat amat berbeda. Mari kita bahas!

Yang pertama ada rasa suka, rasa ini diakibatkan ada hal dari seseorang yang sangat menarik hati kita. Entah dari kesamaan hobi, humor, bahkan fisik. Hal ini bersifat sementara karena setiap individu dapat terus berkembang dan memperoleh pengalaman dan hobi baru. Kedua, rasa kagum. Rasa kagum dan suka memiliki perbedaan, jika suka didasarkan pada ketertarikan, maka kagum adalah rasa takjub akan prestasi atau kemampuan orang lain. Kagum terjadi karena hal yang ada pada orang yang disuka adalah hal yang kita inginkan juga. Kesimpulannya, rasa kagum disebabkan oleh diri yang tidak sesuai ekspektasi, sedangkan rasa suka didasari ketertarikan. #CMIIW 

Selanjutnya, rasa cinta diakibatkan oleh saling menerima dan mendukung pilihan pasangan. Dan yang terakhir, rasa obsesi dan posesif yang didasari ketakutan akan kehilangan (insecure terhadap diri). Semua pengertian ini berdasar apa yang saya alami dan saya pelajari secara psikologis, jika anda memiliki pemahaman berbeda silakan komen ya 👇🏼 

Ok, jadi apa itu hubungan romantis?

Saya sendiri merasa hubungan romantis didasari keinginan manusia untuk dapat menjalin keterikatan emosional dan saling menguatkan dalam menjalani hidup.

 Hubungan jenis ini banyak diminati karena tidak adanya keterikatan emosional dan perasaan memiliki, serta tujuan yang sama yaitu untuk bersenang-senang. Saya sendiri saat ini cukup senang menjalani hubungan ini, karena kebetulan partner saya memiliki pemikiran yang sama dan kami mempunya batasan masing2. Lain halnya berhubungan dengan orang yang tidak tahu aturan dan tertutup. Saya kapok berhubungan dengan orang seperti itu, karena bukannya membebaskan dan support saya, namun justru membelenggu dengan alasan irasional. Meskipun tidak memiliki keterikatan emosional, anda harus berhati-hati dalam menentukan siapa pasangan romantis anda. 

Tentang laki-laki dan perkataan mereka yang manis. (diawal).

Setelah menonton video Satu Persen, pemikiran saya terbuka berkat insight dan pelajaran yang diberikan. Jika anda bertemu dengan laki-laki dan terlihat baik, manis, dsb percayalah pada awalnya itu adalah topeng untuk menunjukkan pribadi terbaiknya. Sama seperti kesan pertama atau first impression yang harus selalu tampil menarik. Pada titik ini para perempuan wajib menahan diri dan berpikir rasional. Kata-kata mudah diucapkan, namun tindakan dan perasaan tidak dapat ditutupi. 

  Sejak mengalami berbagai kejadian, saya paham bahwa orang datang dan pergi. Meskipun mereka mengatakan hal manis, saya akan menganggap itu bullshit, karena ketika mereka "hilang", kata-kata itu akan menguap begitu saja. Namun disisi lain, saya cukup menikmati kata manis tsb karena hal tsb tidak akan terulang 2 kali. Menikmati kata" manis, bukan berarti saya menerima dan membawa perasaan saya masuk kedalam kalimat itu. Kontrol diri adalah penguasaan.

  Sejak saat itu, saya menganggap semua mantan/ teman dekat saya adalah teman. Saya tidak perlu terbawa perasaan karena perasaan sayalah yang akan membawa saya pada rasa sakit. Mulai saat itu saya membuat batasan, dan itu cukup membantu saya dalam memahami perasaan. Saya sarankan anda membuat batasan bagi diri dan orang lain, agar anda dapat bertindak dan menyadari "tempat" anda berada.

Kesimpulannya, saya harap anda tidak jatuh dalam pemikiran dan harapan anda sendiri dalam hubungan.

Terima kasih, sampai jumpa di serial #perkara psbb berikutnya!



You Might Also Like

0 Comments

Bebas komen